5 Pangkas Tabulampot. Agar metode tabulampot berhasil dan cepat berbuah, maka Anda harus melakukan pemangkasan. Di sini Anda bisa mulai memangkas sesuai dengan bentuk. Silakan menyesuaikan antara postur tanaman, agar nanti semua bagiannya bisa terkena sinar matahari. Anda juga bisa memangkas di bagian tunas. Tujuannya untuk bisa merangsang bunga.
Mungkinkah membuat tabulampot cepat berbuah tanpa perawatan khusus? Anda bisa temukan jawabannya jika Anda baca keseluruhan artikel ini sampai akhir. Tanaman buah dalam pot atau populer dengan nama tabulampot telah lama dikenal sebagai metode budidaya buah di lahan yang terbatas. Metode ini sangat cocok bagi Anda yang tinggal dikawasan perkotaan. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, urban farming atau budidaya tanaman di kawasan perkotaan menjadi tren di kalangan masyarakat kita. Meski demikian, tak semua jenis tanaman buah bisa dibudidayakan dalam pot. Belum lagi dari beberapa jenis tabulampot tersebut, tak semuanya bisa berbuah dengan baik dan lebat. Oleh sebab itu diperlukan beberapa cara atau trik agar tabulampot kita berbuah cepat dan lebat. Berikut Taman Inspirasi SAFA tuliskan trik dan tips agar tabulampot cepat berbuah dan sobat bisa segera menikmati hasilnya. Kenali Jenis Tabulampot AndaPemilihan Media Tanam TabulampotPersiapan Pot untuk TabulampotPantau Kondisi Kelembaban Media TanamLakukan Pemangkasan Tabulampot secara BerkalaLakukan Pemupukan dengan RutinKendalikan Hama & Penyakit agar Tabulampot Tumbuh OptimalGanti Media Tanam dan Pot TabulampotPerlakukan Tabulampot Anda dengan Kasih Sayang Kenali Jenis Tabulampot Anda Sebelum membudidayakan tabulampot, sebaiknya Anda kenali jenis dan karakter buah yang Anda tanam. Beberapa jenis buah yang cocok untuk dibudidayakan secara tabulampot diantaranya mangga, jeruk, belimbing, sawo, jambu air, buah tin dan jambu biji. Sedangkan tanaman seperti durian, manggis, nangka, rambutan, kelengkeng, dan alpukat adalah contoh buah yang sangat sulit dibudidayakan dengan metode tabulampot. Pemilihan Media Tanam Tabulampot Dalam budidaya tabulampot, siapkan media tanam dalam komposisi yang seimbang antara tanah, pupuk kompos atau pupuk kandang, dan arang sekam atau sekam mentah. Gunakan juga tanah gembur berpasir agar nantinya tidak terlalu padat hingga membuat sirkulasi oksigen pada media tanam tidak lancar. Jika media tanam yang Anda campur terlalu asam, berikan sedikit kapur dolomit. Untuk hasil yang maksimal, ada baiknya siram media tanam menggunakan pupuk organik cair sesaat sebelum pemindahan tanaman. Persiapan Pot untuk Tabulampot Selain pemilihan media tanam, penggunaan pot atau wadah lain yang sesuai dengan ukuran tanaman juga menjadi faktor terpenting yang menentukan berbuah atau tidaknya tabulampot Anda. Pilihlah pot dari tanah liat, semen, plastik, kayu ataupun logam dengan bahan dasar yang kuat. Jangan lupa atur jarak pot dengan tanah dasar untuk tidak terlalu dekat sehingga akar tabulampot tidak keluar dari media pot. Sebagai alternatif yang murah, Anda juga bisa gunakan karung goni atau polybag berukuran besar meski dari segi ketahanan tetap masih jauh dibawah pot tanah liat atau plastik. Pantau Kondisi Kelembaban Media Tanam Kondisi media tanam yang terlalu kering akan membuat tabulampot Anda sulit tumbuh dan berkembang. Namun kondisi media tanam yang terlalu basah bahkan sampai menggenang akan beresiko pada penyakit busuk akar dan penyakit-penyakit lainnya. Idealnya, kondisi media tanam tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Oleh sebab itu, Anda harus rutin memantau kondisi media tanam tabulampot Anda. Caranya sangat mudah. Cukup benamkan jari Anda beberapa ruas pada media tanam. Jika dirasa media tanam terlalu kering, segera siram dengan air secukupnya. Namun jika kondisi media tanam terlalu basah, Anda bisa tambahkan sekam mentah untuk membantu menyerap genangan air pada wadah/pot. Lakukan Pemangkasan Tabulampot secara Berkala Pemangkasan dan penjarangan termasuk hal yang tak kalah penting dalam budidaya tabulampot. Bahkan berdasarkan pengalaman beberapa pembudidaya, pemangkasan ini merupakan hal yang sangat menentukan tingkat kesuksesan dari tabulampot tersebut. Pemangkasan bertujuan menjaga postur tabulampot tetap pendek sehingga setiap bagiannya mendapat asupan sinar matahari yang cukup. Pemangkasan daun pada masa tertentu juga dapat merangsang pertumbuhan bunga serta buah. Pemangkasan cabang dan daun saat masa pembungaan juga bertujuan supaya nutrisi yang terserap dapat terfokus untuk pertumbuhan bunga serta buah tabulampot. Ini juga termasuk hal yang perlu Anda perhatikan agar tabulampot cepat berbuah Lakukan Pemupukan dengan Rutin Pemupukan menjadi faktor terpenting berikutnya dalam budidaya tabulampot. Mungkin tak hanya tabulampot, tapi dalam budidaya tanaman apapun, pupuk memegang peranan yang sangat penting sebagai penyeimbang nutrisi dalam tanah. Pemberian pupuk pada tabulampot dilakukan pada jarak satu bulan sebelum penanaman. Selanjutnya, lakukan pemupukan rutin dengan pupuk padat kompos atau pupuk kandang setiap 3 bulan sekali. Anda juga bisa berikan pupuk organik cair dari bahan alami sebagai tambahan nutrisi bagi tabulampot. Berikan pupuk organik cair POC setiap 1-2 minggu sekali. Untuk pembuatannya dan pengaplikasiannya, Anda bisa baca di artikel ini. Kendalikan Hama & Penyakit agar Tabulampot Tumbuh Optimal Setelah pupuk dan air, hal berikutnya yang harus Anda perhatikan yakni pengendalian hama serta penyakit yang kemungkinan menyerang tabulampot Anda. Hal paling sederhana yang bisa Anda lakukan untuk pengendalian hama penyakit yakni dengan membersihkan media tanam tabulampot dari gulma. Namun jika tabulampot Anda sudah terlanjur terserang hama penyakit, aplikasikan pestisida organik sesuai dosis. Ada banyak alternatif pestisida organik yang bisa Anda buat sendiri, diantaranya seperti yang sudah pernah kita bahas disini dan disini. Ganti Media Tanam dan Pot Tabulampot Saat ukuran tanaman Anda mulai membesar, lakukan repotting atau pemindahan tabulampot ke media/wadah yang lebih besar. Proses pemindahan dilakukan bersamaan dengan penggantian media tanam supaya hasil panen bisa lebih optimal. Namun harap dicatat bahwa proses repotting ini merupakan proses yang cukup sulit jika Anda lakukan sendiri apalagi jika tabulampot sudah berukuran lebih dari 1 meter. Saat repotting, Anda bisa lakukan pemangkasan bagian batang atau akar yang terlalu panjang sehingga media tanam di pot selanjutnya tidak terlalu padat. Kondisi media tanam yang terlalu padat membuat sirkulasi oksigen dalam pot terganggu. Akibatnya, tabulampot akan sulit tumbuh dan berbuah. Perlakukan Tabulampot Anda dengan Kasih Sayang Tips yang terakhir mungkin bukan dari sisi teknis. Namun ini juga tak kalah penting dari 8 tips sebelumnya. Sesuatu yang kita lakukan dengan hati dan kasih sayang pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan. Demikian halnya dengan tabulampot. Jika kita memperlakukan tanaman tersebut dengan kasih sayang dan ketelitian, niscaya hasil yang akan kita peroleh juga sepadan dengan effort yang kita keluarkan. Itu tadi beberapa tips dan trik versi Taman Inspirasi SAFA agar tabulampot cepat berbuah. Jangan lupa like dan share artikel ini jika bermanfaat. Silahkan mencoba dan semoga sukses. Wassalam.Caramenanam mangga dengan metode tabulampot sangat mudah, berikut beberapa langkah-langkahnya: Pertama, isilah bagian dasar pot dengan pecahan batu atau genting rumah yang sudah tidak terpakai. Idealnya, isilah 5-10 cm pada bagian dasar pot dengan hal-hal tersebut sehingga aliran udara dan air menjadi tersirkulasi dengan baik. Cara merawat dan menanam tabulampot atau tanaman buah dalam pot tentu berbeda dengan tanaman buah yang tumbuh langsung di tanah. Akar tabulampot yang hanya sebatas berada dalam pot mengakibatkan konsumsi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan tergantung pada bagaimana cara perawatanya. Pemberian air dan pupuk sangat menentukan kualitas pertumbuhan dan buahnya. Hal ini tentu berbeda dengan tanaman buah yang tidak berada dalam pot. Akarnya bisa menjalar ke mana saja sehingga konsumsi air dan pupuk bisa di dapat dari dalam tanah. Baca juga Bagaimana Memilih Bibit Untuk Tabulampot? Kehadiran tabulampot sebenarnya untuk menjawab kegelisahan masyarakat di tengah keterbatasan ketersediaan lahan. Sebab umumnya tanaman buah membutuhkan ketersediaan lahan yang cukup luas mengingat postur tanaman buah yang cukup tinggi dengan perakaran yang dalam. Hal ini tentu menyulitkan bagi mereka dengan lahan terbatas. Maka kehadiran tabulampot menjadi solusi. Hal ini tak lain karena tabulampot mampu menyerap air dan pupuk hingga 80 persen. Jauh lebih tinggi dibanding dengan tanaman di luar pot. Hasilnya tanaman buah dengan akar yang hanya terbatas dalam pot mampu tumbuh subur dengan kualitas buah yang jauh lebih banyak. Apalagi usia berbuahnya juga relatif lebih singkat. Jenis-Jenis Tanaman Tabulampot Hampir semua tanaman buah bisa tumbuh dalam tabulampot. Hanya saja, tidak semua tabulampot mampu menghasilkan buah. Sekalipun mampu tumbuh subur, beberapa buah nyatanya tidak bisa berbuah jika ditanam menggunakan metode tambulampot. Jika di kategorikan dari tingkat mudah atau tidaknya berbuah dalam tabulampot, beberapa buah dapat di kategorikan dalam kategori mudah, sulit dan belum bisa berbuah. Tanaman buah yang mudah berbuah dalam tabulampot, terdiri dari jeruk, sawo, mangga, jambu biji, anggur, dan jambu air. Tanaman buah yang sulit berbuah dalam tabulampot, terdiri dari lengkeng, rambutan, duku, manggis, dan jambu bol. Tamanan buah yang belum bisa berbuah dalam tabulampot, terdiri dari alpukat dan durian. Alpukat dan durian masih belum bisa berbuah dalam tambulampot karena akar kedua tanaman tersebut tidak fleksibel seperti tanaman yang lain. Butuh pengembangan teknologi untuk menjadikan kedua buah tersebut dapat berbuah melalui tambulampot. Menaman dan Merawat Tabulapot Metode menanam buah dalam pot yang dikembangkan sejak tahun 1970-an, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari sisi teknologi hingga kuantitas tanaman yang mampu dibuahkan dalam tabulampot terus berkembang. Kualitas buahnya-pun mengalami peningkatan, buah mangga yang ditanam dengan metode biasa membutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk berbuah, dalam tabulampot telah mampu berbuah dalam waktu tiga tahun. Hal itu tidak lain karena tambulampot ditanam dalam ruang yang terbatas, sehingga pasokan air dan pupuk dapat diatur sesuai keinginan dan tidak menyebar ke mana-mana. Nah, untuk menanam dan merawat tabulampot berikut teknisnya Bibit tabulampot Tingkat keberhasilan tabulampot sangat ditentukan oleh bibit tanaman yang dipilih. Ada dua jenis bibit tanaman yang dapat Anda pilih, bibit dari perbanyakan dari biji generatif dan bibit vegetatif perbanyakan dari cangkok, penyambungan atau okulasi. Untuk tambulampot sebaiknya Anda pilih bibit vegetatif, hal ini karena bibit vegetatif memiliki sifat yang sama dengan induknya. Berbeda dengan bibit generatif yang tidak mudah untuk itu, bibi vegetatif juga lebih cepat berbuah jika dibanding bibit generatif. Lagipula, bibit vegetatif juga mudah diketahui sifat-sifatnya. Kelamahanya, bibit vegetatif akarnya masih sedikit sehingga kurang kuat. Akibatnya bibit vegetatif mudah roboh dan kekeringan jika kebutuhan airnya tidak terjaga. Pilihlah bibit yang bebas dari hama ataupun penyakit tanaman. Anda bisa memilih bibit yang memiliki sertifikat. Media tanam Sebagai tempat tumbuhnya akar dan menopang postur tubuh, tabulampot membutuhkan media tanam. Ada banyak media tanam yang bisa dipilih. Yang pasti, pilih yang mampu menyimpan air dan nutrisi yang menjadi kebutuhan tanaman. Umumnya media tanam yang dipilih terbuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 111. Atau dengan perbandingan sama, bisa juga menggunakan campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kambing. Silahkan klik disini untuk melihat media tanam yang kami jual. Pot sebagai wadah Pot digunakan sebagai wadah media tanam. Anda bisa memilih pot baik yang terbuat dari logam semacam drum, tanah liat, plastik, kayu dan semen. Hanya saja, pot yang terbuat dari tanah liat dan kayu adalah yang paling baik. Karena kedua pot tersebut memiliki tingkat kelembaban dan temperatur yang stabil. Meski keduanya memiliki kelemahan yang tidak tahan lama. Pilihlah pot yang memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini untuk memudahkan pengawasan saat akar tumbuh dan tidak menembus tanah, juga untuk aliran drainase. Klik disini untuk melihat aneka pot yang kami jual. Penanaman bibit tanaman Sesudah bahan-bahan di atas siap, penanaman buah dalam pot dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Ambillah pot yang telah Anda pilih sesuai dengan ukuran tanaman lalu diisi dengan pecahan genteng sebagai dasar. Satu lapis saja. Lalu di atasnya isi dengan sabut kelapa atau ijuk satu lapis. Baru di atasnya diisi dengan media tanam sampai setinggi setangah pot. Jika bibit terlalu lebat, pangkas daunya baru buka polubag bibit dan letakkan ditengah-tengah. Timbun kembali dengan media tanam hingga ke pangkal batang bibit. Padatkan media tanam disekitar barang dengan menekan-nekan, pastikan bahwa tanamana sudah tertopang dengan sempurna. Siramlah dengan air secukupnya untuk kelembaban. Perawatan tabulampot Untuk perawatan, simpanlah tabulampot di tempat yang agak teduh. Siram setiap pagi atau sore, baru setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka yang terkena sinar matahari. Sampai dengan tabulampot berbuah, ada beberapa langkah perawatan yang harus dilakukan agar cepat berbuah dan tumbuh lebat Penyiraman. Setelah tabulampot diletakkan di ruang terbuka yang terkena sinar matahari, lakukan penyiraman setiap pagi atau sore hari. Kecuali pada musim hujan, dimana penyiraman hanya dilakukan jika media tanam kering. Pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk tujuan pemangkasan produksi, pemangkasan bentuk, dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk untuk membentuk tajuk baru atau mengatur postur tanaman dan juga terkait dengan estetika. Pemangkasan tabulampot dapat dilakukan dengan teori 1-3-9. Artinya, setiap 1 batang primer maksimum ada 3 batang sekunder. 1 batang sekunder maksimum maksimal ada 3 batang tersier. Pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pertama kali satu bulan setelah tanam. Baru Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Ada baiknya menggunakan pupuk organik saja. Bisa pupuk kompos, pupuk kandang, atau pupuk cair. Hal ini karena unsur hara dalam pupuk organik jauh lebih banyak dibanding pupuk kimia. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama sebenarnya dilakukan sejak pertama kali memilih bibit. Yaitu memilih bibit yang berkualitas. Pencegahan selama perawatan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media. Jika sudah terserang langkah pertama membersihkan hama bisa dilakukan secara manual, yaitu dengan mengambil hama atau memangkas daun. Saat berbuah ada baiknya buah dilindungi dengan plastik. Pergantian media dan pot. Tambulampot yang sudah memiliki ukuran tertentu harus dipindahkan ke media tanam dan pot yang lebih besar. hal ini untuk memastikan ruang gerak tabulampot tak terganggu sekaligus juga untuk mengganti media tanam. Saat pemindahan, akar juga harus dipangkas untuk mengurangi kepadatan akar. Yang perlu diperhatikan saat menanam buah dalam pot adalah penggunaan pestisida. Meski cepat an efektif menghilangkan hama, pestisida sebenarnya tidak baik untuk buah. Sehingga penggunaanya masih menjadi dilema. Silahkan klik disini untuk melihat aneka bibit tanaman buah kami dan klik disini untuk melihat aneka produk wadah tanam yang kami jual. Masuk Carilahtoko pertanian yang memiliki reputasi baik dan menyediakan bibit untuk tabulampot yang berkualitas bagus, unggul, dan pernah terbukti menghasilkan buah yang cukup lebat. Rekomendasi saya untuk mencari bibit dari hasil okulasi ataupun cangkok agar tanaman cepat berbuah lebat; Gunakan media tanam untuk tabulampot yang saya rekomendasikan yakni: (1).
Lebatnya daun tanaman buah dalam pot tabulampot di halaman rumah kita tidak bisa dinikmati secara utuh jika tidak kunjung berbuah. Tentu hal ini berbalik menjadi kekecewaan. Karenanya, hobis atau pemilik tabulampot mesti mengetahui aspek pemeliharaan tabulampot. Tabulampot harus mendapatkan perhatian khusus agar dapat tumbuh secara optimal dan menghasilkan buah dengan cepat. Terkadang, ada kesalahpahaman dalam memperlakukan tabulampot sehingga tidak kunjung berbuah. Salah satunya ialah terlalu rajin memupuk tanaman dengan dosis yang tinggi, karena mengira tanaman akan tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak. Ternyata hasilnya hanya tanaman yang menjulang tinggi dengan cabang yang banyak dan daun yang rimbun, tanpa menghasilkan buah. Jangankan buah, bunga pun tak kunjung terlihat muncul pada tanaman kesayangannya. Sama halnya jika tanaman diberikan pupuk kimia yang berlebih tanpa diimbangi dengan pupuk organik, tanah akan menjadi keras. Akibatnya tanaman sukar mendapatkan hara untuk pertumbuhannya. Penyebab lainnya faktor genetik dan umur tanaman. Setiap tanaman memiliki waktu yang berbeda-beda untuk dapat berbuah. Secara umum, berdasarkan kemampuannya menghasilkan buah, tabulampot yang berasal dari bibit vegetatif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Kelompok tersebut adalah tabulampot mudah, sedang, dan sukar berbuah. Tanaman yang sukar berbuah bukan berarti tidak dapat berbuah, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Tabulampot yang mudah berbuah dapat mulai berbuah saat tanaman berumur 6—18 bulan, di antaranya kedondong, tin, putsa, buah naga, jambu biji, jeruk nipis, dan belimbing. Sedangkan tanaman seperti srikaya, nangka mini, mangga, lengkeng, elima, melon, jambu air, sawo, dan anggur tergolong sedang dan dapat mulai berbuah saat berumur tahun. Sementara itu, tabulampot sukar berbuah akan berbuah setelah berumur 3 tahun atau lebih. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan agar tanaman buah dalam pot anda cepat berbuah -Suplemen Tanaman. Agar tabulampot dapat tumbuh subur dan berbuah ranum. Tambulampot, perlu diberi suplemen tanaman. Suplemen ini dapat merangsang tumbuh agar lebih cepat berbuah. Suplemen ini dapat berupa pupuk organik. Pemberian pupuk organik ini sangat dianjurkan. Pupuk organik tidak saja aman untuk lingkungan tetapi juga aman untuk kesehatan tubuh karena tidak mengeluarkan organik ini bisa berupa kompos organik. Bisa juga dibuat tanah gemuk atau atau tanah subur dengan terlebih dahulu dicampur sekam dan pupuk kandang yang sudah difermentasi sehingga mudah diserap akar. Selain itu, suplemen pertumbuhan dalam bentuk cair juga perlu diberikan. Biasanya, suplemen disemprotkan minimal 2 minggu sekali. -Stres Air Penyirapan dengan air atau istilahnya stres air tidak diperkenankan sembarangan. Penyiraman memang perlu untuk jenis buah tertentu misalnya mangga. Tekniknya termasuk cukup spesifik. Tanaman yang baru saja ditanam tidak wajib setiap hari disiram. Idealnya, setelah beberapa hari terjadi adaptasi baru tanaman disiram secara normal. Gunanya untuk lebih mempercepat proses perangsangan tanaman agar mengeluarkan bunga. Sedangkan beberapa tanaman yang ditanam di daerah dingin, stres air dilakukan maksimal 3 hari, sedangkan di daerah panas maksimal 1 minggu. Kalau tanaman kelebihan air, bukan buah yang diharapkan akan tumbuh melainkan hanya daun nya saja lebat . Selain strees air, penyiraman rutin juga perlu dilakukan 2 kali dalam sehari dan sebaiknya pada pagi dan sore hari. Kalau pagi hari, jangan menyiram pada bagian daun karena bisa menyebabkan daun itu layu akibat proses fotosintesis terganggu. -Pengeratan Batang. Tambulampot juga perlu batangnya dikerat. Tekniknyabatang dikerat atau seolah-olah dilukai. Gunanya untuk menghambat makanan yang sudah ada di batang turun lagi melalui lapisan kambium. Teknik pengeratan ini bisa merangsang percepatan buah. Pengeratan ini dilakukan dalam 1 periode 1 musim panen . Pengeratan yang terlalu sering bisa menyebabkan batang dimasuki air dan berujung terjadi busuk batang dan busuk akar. Pengeratan pada tanaman mangga juga harus mendapat penanganan khusus. Jangan mengerat batang terutama pada musim hujan. Pada musim hujan upaya pengeratan ini tidak direkomendasika. Pemaksaan pengeratan dapat membuat fatal, salah salah bisa menyebabkan terjadi busuk batang. -Sinar Matahari. Yang perlu harus disadari memang semua tanaman sangat memerlukan matahari, dalam mempercepat proses foto sintesisnya . Namun perlu diingat, tidak semua tanaman suka dengan sinar matahari yang terlalu banyak. Beberapa tanaman yang memerlukan banyak sinar matahari di antaranya sirsak, kelengkeng , mangga, dan ceri. Sedangkan tanaman yang membutuhkan sinar matahari kategori sedang yakni belimbing dan manggis. – Pemangkasan Pemangkasan juga sangat perlu. Prioritas pemangkasan lebih dianjurkan pada daun daun tua. Dengan pemangkasan yang terprogram dengan baik, maka tabulampot akan terlihat lebih cantik, menarik dan kokoh. Bila ingin tabulampot berkualitas, pemangkasan bisa dilakukan sejak mulai bibit. Jika pemangkasan rutin dilakukan, maka tabulampot dapat dibentuk sesuai dengan selera dan juga keinginan sang pemilik. – Penanganan hama. Penanganan hama juga penting. Misalnya tanaman mangga, pada saat musim hujan biasanya bagian batang dan daun rentan terserang hama seperti kutu daun, kanker daun bercak putih pada daun, kanker batang atau busuk batang. Pengendalian hama penyakti ini bisa ditangani secara kimia dengan insektisida dan bisa secara alami dengan biopestisida misalnya menggunakan daun mindi, daun intaran ataupun biji sirsak. Ditambakan, daun tersebut ditumbuk halus dan dicampur dengan bawang lalu direndam dalam air kemudian disaring. Hasilnya dipakai meyemprot pada bagian yang terserang hama. Selain itu jenis bahan pot yang berbeda juga berpengaruh pada munculnya hama karena erat kaitannya dengan pengendalian air. -Kebersihan kebun. Kebersihan tambulampot sangat penting diperhatikan. Beberapa penyakit menyukai suhu udara yang lembab. Karenanya usahakan penempatan Tambulampotnya mengikuti tata letak sebelah Timur, Utara agar Tambulampot lebih maksimal mendapat sinar pemeliharan dan perawatan yang tepat tabulampot bisa berbuah dengan cepat dan memberi hasil yang maksimal. Selamat mencoba